Tanggapan atas Tulisan di Web Foker LSM Papua

>> 11 March 2008

Kepada yth,
 
Bapak Victor Mambor,
 
Dengan hormat,
 
Terima kasih atas email yang dikirimkan. Saya  telah menerima email tersebut pada tanggal 11 Maret 2008. Berikut tanggapan saya terhadap tulisan yang dimuat di web fokerlsmpapua.org pada tanggal 1 Maret 2008.
 
===
 
Tanggapan dan Permintaan Maaf atas Pernyataan dalam Tulisan dengan Judul "LSM Papua Kurang Kritis"
 
Pertama kali dengan tulus, saya minta maaf secara terbuka, karena pernyataan yang dipublikasikan di web FOKER LSM Papua www.fokerlsmpapua.org, membuat perasaan tidak nyaman dan menyinggung pihak-pihak yang berjuang demi kemajuan masyarakat  Papua.

 

Saya sama sekali tidak bermaksud untuk mengabaikan segala upaya atau  usaha yang telah dilakukan kawan-kawan aktivis LSM di Papua.

 

Kejadian yang dimaksud dalam web tersebut adalah hasil wawancara yang terjadi antara saya dengan wartawati dari Papua Room, di sela-sela pelatihan Kesadaran kritis untuk pembangunan yang partisipatif, yang diselenggarakan di Aula Yasanto, Merauke.

 

Dalam wawancara tersebut saya mengawali dengan menjelaskan sekilas tentang program Resource Development Center Papua (RDC) dan menjelaskan bahwa, tujuan pelatihan di Merauke  adalah meningkatkan kesadaran kritis aktivis NGO.

 

Dalam wawancara tersebut, saya memang mengungkapkan pernyataan tentang "LSM Papua kurang kritis"  Pernyataan tersebut adalah opini pribadi saya berdasarkan pengamatan selama mengikuti kegiatan training di Biak, Jayapura dan Merauke. Dalam  training di ketiga daerah tersebut, ada sessi diskusi yang mengungkapkan refleksi tentang sejauh mana relasi peserta training dengan masyarakat yang didampinginya. Dalam memaknai refleksi selama training tersebut, saya menyadari bahwa hasil refleksi tersebut belum cukup valid untuk menggambarkan relasi teman-teman LSM Papua dengan dampingannya. 

 

 

Saya menyadari betul bahwa perbandingan 70 : 30 bukanlah satu – satunya indikator keberpihakan.  Perbandingan angka prosentase program dan manejemen sangat tergantung  pada jenis proyek yang dilakukan. Jadi tidak ada satu patokan tertentu yang bisa dipakai untuk semua jenis proyek. Misalnya untuk proyek fisik, prosentase untuk program biasanya jauh lebih tinggi daripada manajemen. Sedangkan untuk proyek dengan komponen yang berfokus pada pendampingan, prosentase untuk manajemen akan lebih besar. Dengan kata lain, kalau hanya melihat perbandingan prosentase biaya program dan manajemen belum cukup dijadikan  dasar untuk mengukur relasi antara LSM dengan Masyarakat. Yang menjadi penting adalah seberapa besar keberpihakan LSM terhadap masyarakat.

 

Sekali lagi pernyataan saya dalam wawancara tersebut, tidak bermaksud mengabaikan segala usaha  yang sudah dilakukan oleh kawan-kawan  LSM di Papua yang telah jatuh bangun mengorganisir kegiatan di Papua. Oleh karena itu sebagai pribadi yang sedang membangun kepedulian dan  belajar tentang Papua, memang tidak sepantasnya saya melakukan "penghakiman" terhadap segala upaya yang sudah dilakukan kawan-kawan LSM Papua. Untuk itu secara terbuka saya minta maaf kepada seluruh pihak yang terlukai oleh pernyataan saya.

 

 

Terima kasih atas koreksi yang teman-teman berikan atas pernyataan saya, yang dimuat di Web FOKER LSM Papua pada tanggal 1 Maret 2008. Koreksi teman-teman Papua merupakan kritik yang membangun bagi saya.

 

Salam

 

I Gede Edy Purwaka

1 comments:

Anonymous 9:31 PM  

Hello. This post is likeable, and your blog is very interesting, congratulations :-). I will add in my blogroll =). If possible gives a last there on my blog, it is about the Toner, I hope you enjoy. The address is http://toner-brasil.blogspot.com. A hug.

  © Free Blogger Templates Autumn Leaves by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP