Jalan ke Beji,Ngawen, Gunung Kidul, Gimana caranya?
>> 17 November 2008
Desa Beji, masuk di dalam wilayah Kecamatan Ngawen, Kabupaten Gunung Kidul, Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk menuju ke lokasi tersebut, relative mudah. Desa Beji dapat dijangkau dengan menggunakan sarana transportasi pribadi maupun transportasi umum. Perjalanan dari kota Yogyakarta, ke Desa Beji menempuh jarak kurang lebih 60 kilometer dan dapat ditempuh antara 1,5-2 jam. Kondisi jalan yang beraspal halus, topografi tanah naik turun bukit. Jalan alternatif ke Desa Beji juga dapat ditempuh melalui Kota Klaten, Propinsi Jawa Tengah. Kedua jalur cukup baik dilewati baik mobil maupun sepeda motor.
Untuk memudahkan proses monitoring dan mobilitas antar dusun di dalam Desa Beji, pemonitor memilih transportasi menggunakan sepeda motor. Dengan motor mobilitas antar dusun sangat terbantu, hal ini mengingat wilayah Desa Beji yang cukup luas.
Kondisi Umum :
Data yang diperoleh dari Pemerintah Kabupaten Gunung Kidul tahun 2007, Desa Beji memiliki jumlah penduduk 5099, terdiri dari Laki-laki= 2.396 dan Wanita = 2.703 )[i] .Data tersebut juga menyebutkan bahwa curah hujan di Kecamatan Ngawen, dimana Desa Beji berada, pada tahun 2007 berkisar antara 538 sampai 1256 mm/tahun dengan jumlah hari hujan terbanyak 86 hari. Musim hujan dimulai bulan Nopember dan berakhir pada bulan Maret-April dengan puncak hujan bulan Desember-Pebruari.
Dilihat dari bentuk wilayahnya, sebagian besar merupakan perbukitan dengan kemiringan antara 0-40 %, dari luas keseluruhan yang berbentuk dataran hanya mencapai 15 %. Wilayah Ngawen termasuk dalam zona Batur Agung, yang memiliki fungsi sebagai daerah tangkapan air untuk 2 zona lainnya.
Pertanian sebagian besar masih bersifat tradisional dan tergantung pada musim hujan. Lahan pertanian hanya dapat berproduksi selama 2 sampai 3 kali panen, dengan masa tanam efektif 5 bulan. Potensi Desa Beji berupa desa wisata didukung dengan suguhan hutan wisata, musik tradisional rinding gumbeng, yaitu kesenian dengan menggunakan alat musik dari bambu kecil dan sederhana, namun apabila dimainkan akan muncul suara musik yang bagus, enak didengar dan sangat khas, jathilan, makanan tradisional dan sentra kerajinan bambu.
Monitoring di Desa Beji dilakukan selama dua hari, 29 dan 30 Oktober 2008, Ketika dilakukan monitoring kelangkaan pupuk sedang dialami oleh para petani. Kelangkaan ini diakibatkan naiknya permintaan pupuk bersubsidi dari seluruh kelompok tani secara bersamaan. Jumlah penyaluran pupuk untuk bulan Oktober mencapai 131%. Padahal menurut SK Bupati Gunung Kidul jatah pupuk untuk bulan Oktober sebesar 2645 ton, namun yang telah disalurkan sebanyak 3462,5 ton. Jatah untuk bulan November 2008, sudah diambil sebanyak 31% untuk memenuhi kebutuhan pupuk bulan Oktober[ii]
0 comments:
Post a Comment